VIVAnews -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad menyingung soal diperlukannya sosok pemimpin seperti mantan Presiden Soeharto, yang disegani negara-negara Internasional pada masa itu.
Menurut Mahathir, negara-negara ASEAN pernah merasakan masa-masa keemasannya pada tahun 1980-an. Pada saat itu ASEAN disegani oleh negara-negara lainnya. Namun saat ini, hampir semua negara Asean sedang mengalami masalah internal negaranya serta lebih fokus ke dalam negeri.
Karena itu, lebih jauh Mahathir menegaskan, saat ini ASEAN memerlukan seorang pemimpin atau tokoh yang terkemuka. Seperti sosok Soeharto, yang ia anggap sebagai seorang senior leader pada masanya.
"Pada saat itu ASEAN begitu disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lain. Itu yang dibutuhkan Asean saat ini," kuncinya.
Pernyataan Mahathir itu terkait dengan Kebijakan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) mendapat perhatian dari Mantan Perdana Meteri (PM) Malaysia, Mahathir Muhammad. Diakhir kunjungannya ke Makassar, Kamis, 14 Januari kemarin, PM Mahathir menyampaikan harapan terhadap pemimpin-pemin di Asean.
Dia menyinggung soal pemimpin ASEAN harus memiliki formulasi khusus untuk menghadapi perdagangan bebas tersebut. "Harus bisa mencari jalan keluar, seperti dengan lebih mendekatkan lagi hubungan sesama negara anggota ASEAN, agar menjadi satu blok yang lebih kuat," kata Mahathir dihadapan sekitar 300 mahasiswa Malaysia, yang sementara kuliah di Makassar.
Tujuan dari blok ASEAN, lanjut Mahathir, agar produk-produk negara China maupun negara lain yang masuk ke ASEAN, akan menghadapai perdagangan yang lebih bersaing. Mahathir mengatakan, tanpa persaingan maka negara-negara Asean akan kesulitan dalam menjalani kebijakan Cafta.
Salah satu penyebab utamanya menurut Mahathir adalah, produk China yang masuk ke pasar ASEAN akan lebih murah serta kualitas yang sudah lebih bagus. "Negara China memang menjadi ancaman paling utama," tambahnya
Menurut Mahathir, negara-negara ASEAN pernah merasakan masa-masa keemasannya pada tahun 1980-an. Pada saat itu ASEAN disegani oleh negara-negara lainnya. Namun saat ini, hampir semua negara Asean sedang mengalami masalah internal negaranya serta lebih fokus ke dalam negeri.
Karena itu, lebih jauh Mahathir menegaskan, saat ini ASEAN memerlukan seorang pemimpin atau tokoh yang terkemuka. Seperti sosok Soeharto, yang ia anggap sebagai seorang senior leader pada masanya.
"Pada saat itu ASEAN begitu disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lain. Itu yang dibutuhkan Asean saat ini," kuncinya.
Pernyataan Mahathir itu terkait dengan Kebijakan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) mendapat perhatian dari Mantan Perdana Meteri (PM) Malaysia, Mahathir Muhammad. Diakhir kunjungannya ke Makassar, Kamis, 14 Januari kemarin, PM Mahathir menyampaikan harapan terhadap pemimpin-pemin di Asean.
Dia menyinggung soal pemimpin ASEAN harus memiliki formulasi khusus untuk menghadapi perdagangan bebas tersebut. "Harus bisa mencari jalan keluar, seperti dengan lebih mendekatkan lagi hubungan sesama negara anggota ASEAN, agar menjadi satu blok yang lebih kuat," kata Mahathir dihadapan sekitar 300 mahasiswa Malaysia, yang sementara kuliah di Makassar.
Tujuan dari blok ASEAN, lanjut Mahathir, agar produk-produk negara China maupun negara lain yang masuk ke ASEAN, akan menghadapai perdagangan yang lebih bersaing. Mahathir mengatakan, tanpa persaingan maka negara-negara Asean akan kesulitan dalam menjalani kebijakan Cafta.
Salah satu penyebab utamanya menurut Mahathir adalah, produk China yang masuk ke pasar ASEAN akan lebih murah serta kualitas yang sudah lebih bagus. "Negara China memang menjadi ancaman paling utama," tambahnya
Tag :
INFO
0 Komentar untuk "MAHATHIR MUHAMMAD : ASEAN PERLU PERLU SOSOK SEPERTI SOEHARTO"